Life saving appliances (LSA) merupakan perlengkapan di atas kapal yang harus diketahui oleh setiap crew, mulai dari tipenya, cara penggunaanya serta cara perawatannya. Namun perawatan dari pada Life saving appliances (LSA) merupakan tanggung jawab oleh mualim 3 (Third Officer). Sehingga untuk anda yang akan mengemban posisi sebagai mualim 3 di atas kapal anda harus mengetahui secara detail mengenai perlengkapan life saving appliances.
Dalam artikel ini akan membahas tentang judul utama di atas mulai dari pengertiannya, jenis dan tipenya serta cara-cara perawatannya, guna untuk membantu perwira kapal untuk memahami dengan jelas mengenai life saving appliances.
Apa itu Life Saving Appliances (LSA)
Life saving Appliances adalah perlengkapan standar keselamatan di atas kapal yang harus terpenuhi untuk memastikan dan menjamin keselamatan crew dan ABK kapal bilamana terjadi keadaan darurat, seperti kebocoran, kapal tenggelam, kapal kandas dan jenis-jenis keadaan darurat lainnya.
Aturan-aturan mengenai perlengkapan Life saving appliances (LSA) tercantum dalam SOLAS Chapter III yang menjelaskan dengan detail mengenai alat-alat dan jumlah perlengkapannya yang harus ada di atas kapal.
Perlengkapan (Life Saving Appliances Equipment)
Berikut ini adalah perlengkapan life saving appliances yang harus ada di atas kapal berdasarkan ketentuan dalam SOLAS Chapter III.
1. Life Boats (Sekoci)
|
Gambar. Life Boats (Sekoci) |
Life boat (Sekoci) adalah alat keselamatan di atas kapal yang digunakan oleh crew atau ABK kapal apabila terjadi keaddaan darurat yang mengharuskan semua ABK kapal untuk meninggalkan kapal.
Sekoci terletak di sisi kanan dan kiri kapal yang keduanya dilengkapi dengan mekanisme penggerak motor sehingga dapat berfungsi dan bekerja dengan baik dalam cuaca yang buruk.
2. Life Raft (Rakit Penolong)
|
Gambar. Box Life Raft |
Life Raft adalah sebuah rakit penolong yang berbahan karet yang berada dalam box yang terletak di sisi kanan dan sisi kiri kapal. Life raft ini di gunakan apabila crew atau ABK kapal tidak memiliki waktu yang cukup untuk menurunkan sekoci. Alat ini tidak dilengkapi dengan rakit penolong dan juga memiliki waktu yang terbatas dalam ketahanannya di atas permukaan Laut.
3. Life Bouy (Pelampung Keselamatan)
|
Gambar. Life Bouy |
Life bouy adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang berbentuk lingkaran yang dirancang dari bahan dasar plastik yang kuat namun ringan yang diletakkan di tempat-tempat yang muda dijangkau di atas kapal, agar sesegera mungkin dipergunakan bilamana terjadi keadaan emergency di atas kapal seperti orang jatuh ke laut. Pada life bouy harus tertera nama kapal serta tali yang diikatkan guna untuk menjadi pegangan oleh korban yang membutuhkannya.
4. Life Jacket (Jaket penolong)
|
Gambar. Life Jacket |
Life Jacket adalah sebuah baju atau jaket penolong yang dirancang untuk membantu setiap orang yang memakainya akan terus mengapung di atas permukaan laut, sehingga hidung dan mulutnya aman dari kemasukan air. Life jacket terbuat dari gabus padat sehingga dapat bertahan mengapung di atas permukaan air selama 24 jam.
Life jacket diberi warna yang terang seperti orange serta serta harus dilengkapi dengan peluit dan lampu yang menyala terus-menerus selama kurang lebih 45 menit dengan kekuatan cahaya 3,5 lumens.
fungsi dari pada warna terang seperti orange adalah agar muda terlihat di siang hari sehingga memberi sinyal bagi orang lain tentang adanya kemungkinan incident darurat di laut. Sedangkan fungsi dari pada lampu yang menyala terus-menerus tersebut adalah untuk memperlihatkan sinyal kepada kapal kapal yang melintas ataukapal-kapal yang berada disekitar perairan terdekat.
5. Immersion Suit
|
Gambar. Immersion Suit |
Immersion Suit perlengkapan live saving appliances yang berfungsi untuk melindungi dan mencegah suhu tubuh mengalami penurunan yang disebabkan oleh dinginnya air laut. Setiap kapal diharuskan memiliki alat keselamatan ini paling tidak harus ada 2 buah Immersion suit di atas kapal, serta juga harus ada di dalam life boat atau sekoci.
6. Thermal Protective Aid (TPA)
|
Gambar. Thermal Protective aid (TPA) |
Thermal Protective Aid (TPA) adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang berfungsi untuk mengatur suhu tubu agar tidak mengalami hyporthermia di atas permukaan laut. Thermal Protective Aid dirancang sedemikian rupa agar tahan air serta bisa menghantarkan panas yang rendah.
7. Man Over Board (Orang Jatuh ke Laut)
|
Gambar. Man Over Board (MOB) |
Man Over Board (MOB) adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang ditempatkan di kedua sisi sayap kapal (Bridge wing) dan disematkan pada life bouy. Man over board merupakan alat piroteknik yang dirancang dengan bahan material yang dapat menghasilkan reaksi kimi seperti Gas, Nyala api, asap dan lain lain.
Man over board berfungsi untuk memberikan sinyal yang berupa gumpalan asap berwarna orange dan atau pada malam hari memperlihatkan sinyal berupa lampu dengan warna putih. Sinyal ini menandakan bahwa pada posisi tersebut ada orang jatuh ke laut.
8. Rocket Parachute Signal
|
Gambar. Rocket Parachute Signal |
Rocket parachute signal adalah live saving appliances equipment / perlengkapan keselamatan jiwa di laut yang ada di atas kapal yang berfungsi untuk memancarkan tanda minta bantuan (signalling for help) dengan cara mengeluarkan nyala/cahaya api yang disertai dengan asap tebal berwarna orange.
9. Red Hand Flare
|
Gambar. Red Hand Flare |
Red hand flare adalah salah satu perlengkapan keselamatan jiwa di laut yang harus ada di atas kapal. Red hand flare memiliki fungsi dalam mencuri perhatian dari pada tim penyelamat untuk memberitahukan mereka mengenai posisi kita di atas permukaan laut guna untuk memudakan penyelamatan. Saat dinyalakan Red hand flare ini akan mengeluarkan cahaya kembang api selama 1 menit dan gumpalan asap tebal yang berwarna merah. Red hand flare terletak di dalam anjungan kapal, di dalam life raft dan di dalam life bouy (sekoci)
10. Bouyant Smoke Signal
|
Gambar. Bouyant Smoke Signal |
Bouyant Smoke signal adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang memiliki fungsi tidak jauh berbeda dengan rocket parachute signal dan red hand flare hanya saja bouyant smoke signal hanya mengeluarkan asap tebal serta memiliki bentuk yang lebih besar.
Bouyant smoke signal berfungsi untuk memberikan tanda posisi kapal dengan cara mengeluarkan asap tebal yang berwarna merah sehingga posisi kita yang sedang dalam marah bahaya muda terdeteksi oleh tim pencari dan penyelamat.
Bouyant smoke signal terletak di dalam anjungan di atas kapal serta juga terdapat di kedua sekoci yang ada di atas kapal.
11. Line Throwing Appliances
|
Gambar. Line Throwing Appliances |
Line Throwing Appliances adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang di dalamnya berisi tali dan roket yang digunakan untuk menembakkan roket tersebut ke kapal lain. Roket tersebut akan ditembakkan ke kapal lain yang datang bermaksud untuk menolong kapal yang sedang dalam keadaan darurat, Line throwing tersebut akan menjadi penghubung antara kapal yang ditolong dan kapal yang menolong sebagai jalan dan akses crew / ABK untuk menyelamatkan diri.
12. Pilot Ladder
|
Gambar. Pilot Ladder |
Pilot Ladder merupakan alat keselamatan jiwa di atas kapal yang digantung atau dipasang di lambung kapal guna sebagai akses untuk turun dan naik kapal. Tangga ini dipasang apabila ada pandu, tim inveksi, agen atau syabandar akan naik ke atas kapal saat kapal sedang berlabuh jangkar. Pilot ladder ini menjadi satu-satunya akses untuk naik atau turun saat kapal sedang berlabuh jangkar sehingga keamanan dari pada pilot ladder ini harus diperhatikan dan dipastikan kelayakannya.
Post a Comment for "Penjelasan tentang Life Saving Appliances (LSA)"
Sobat pelaut yang ingin bertanya atau berbagi pengalaman silahkan tinggalkan komentar di bawah ini.
Post a Comment