Tugas dan Tanggung Jawab Second Engineer (2/E) di Kapal

Second engineer (2/E) adalah engineer di kapal yang memiliki tugas dan tanggung jawab atas pemeliharaan, pengoperasian, dan perawatan mesin dan peralatan teknis di kapal. Second engineer biasanya bekerja atas supervisi chief engineer.

Tugas dan Tanggung Jawab Second Engineer (2/E)

sumber : pixabay

Tugas dan tanggung jawab second engineer di kapal bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis kapal, serta management dari perusahaan tempat bekerja.

Beberapa tugas dan tanggung jawab second engineer di atas kapal, diantaranya adalah:

Sebagai pemimpin dan kepala kerja di kamar mesin mengenai kerja harian kapal
Menangani perawatan Main Engine di kapal
Merencanakan dan mengatur jadwal pemeliharaan mesin dan semua jenis pekerjaan di kamar mesin
Menangani masalah teknis yang mungkin terjadi selama pengoperasian kapal.
Memastikan bahwa semua peralatan teknis di kapal memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.
Memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak atau aus.
Menuntun dan mengontrol pekerjaan 3rd Engineer, 4th Engineer dan Junior Engineer dalam melakukan perawatan mesin berdasarkan tugasnya masing-masing
Memastikan bahwa bahwa semua tim bekerja sesuai dengan prosedur keselamatan untuk menghindari kecelakaan
Mencatat dan mengelola inventaris peralatan teknis di kapal.
Membuat laporan kerja yang sehubungan dengan pekerjaan di kamar mesin baik laporan harian maupun laporan bulanan
Membuat dan mengupdate rest hours engine crew di kapal serta memastikan semua engine crew memiliki waktu istrahat yang cukup dan sesuai dengan ketentua SOLAS
Memastikan bahwa semua dokumen teknis di kapal selalu diperbarui sesuai dengan persyaratan management kapal

Tugas Second Engineer (2/E) pada saat Bunker

Tugas second engineer (2/E) pada waktu bunker di kapal biasanya tergantung pada ukuran dan jenis kapal, serta aturan yang dikelaurkan oleh management kapal. Namun, ada beberapa tugas yang umum bagi second engineer pada waktu bunker di kapal, diantaranya adalah:

Membantu chief engineer atau chief mate dalam mengatur dan mengendalikan proses bunker di kapal.
Mengawasi proses pengisian bahan bakar ke dalam tangki kapal dan memastikan bahwa proses tersebut berlangsung dengan aman dan efisien.
Mencatat jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam tangki kapal dan memastikan bahwa jumlah tersebut sesuai dengan dokumen yang terkait.
Memastikan bahwa semua peralatan yang digunakan dalam proses bunker di kapal berfungsi dengan benar dan sesuai dengan prosedur keselamatan
Mengawasi kualitas bahan bakar yang masuk ke dalam tangki kapal dan memastikan bahwa kualitas tersebut sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Menangani segalah jenis masalah yang mungkin terjadi selama proses bunker di kapal.
Mencatat dan mengelola inventaris peralatan yang digunakan dalam proses bunker di kapal.
Membantu chief engineer dalam membuat dokumen yang terkait dengan proses bunker di kapal.

Gaji Second Engineer

Gaji second engineer (2/E) bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran dan jenis kapal, perusahaan tempat dia bekerja, serta pengalaman dan kualifikasi yang dimiliki oleh second engineer tersebut. Namun, gaji second engineer di atas kapal umumnya lebih rendah namun tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan chief engineer.

Menurut data yang tersedia, gaji second engineer di atas kapal bisa berkisar antara USD 4000 hingga USD 6500 setiap bulan. Gaji tersebut adalah gaji pokok dan tidak termasuk dengan uang makan, uang saku, dan uang transportasi yang diberikan oleh perusahaan. Selain itu, second engineer juga akan mendapatkan insentif tambahan selama bekerja di atas kapal, tergantung pada waktu yang dihabiskan di atas kapal dan jenis kapal yang digunakan. Untuk memperoleh gaji sebesar itu tentu dengan memenuhi persyaratan yang tela ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Persyaratan menjadi second engineer (2/E) di kapal bervariasi tergantung pada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja tersebut. Namun, ada beberapa persyaratan yang umum bagi para calon second engineer (2/E) di kapal, di antaranya adalah:

Memiliki gelar diploma atau sederajat dari sekolah teknik atau akademi maritim (Sekolah Pelayaran) yang terakreditasi, dan memegang COC Class II/I
Memiliki sertifikat yang lengkapsesuai dengan kompetensi STCW (Standards of Training, Certification, and Watchkeeping for Seafarers) yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO).
Memiliki pengalaman bekerja sebagai engineer di atas kapal, terutama di posisi yang lebih junior seperti junior engineer atau third engineer.
Mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan.
Memiliki kemampuan problem solving yang baik dan mampu bekerja di bawah tekanan.
Mampu bekerja secara tim maupun secara individu baik dan siap dalam keadaan mix crew di kapal
Memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola dokumen teknis dan laporan di kamar mesin.
Memiliki sikap profesional yang baik dan mampu mematuhi peraturan dan standar keamanan yang berlaku di kapal.