3 Cara Peluncuran Liferaft Kapal Sesuai SOLAS
Peluncuran liferaft kapal ada 3 cara yaitu secara otomatis, manual dan dengan menggunakan davit. Umumnya peluncuran secara otomatis dengan menggunakan HRU (Hydrostatis Release Unit).
Sebagai pelaut yang bekerja di atas kapal harus memahami dengan baik tentang prosedur dan cara pengoperasian liferaft kapal, baik crew deck maupun engine crew. Penjelasan tentang peluncuran alat ini selalu dilakukan pada saat melaksanakan drill di atas kapal dengan tujuan agar semua crew kapal familiar.
3 Cara Peluncuran Liferaft
1. Peluncuran Otomatis dengan HRU
Metode dan cara ini akan terjadi secara otomatis dengan bantuan alat HRU (Hydrostatic Release Unit), dimana ketika kapal tenggelam. Namun pada kedalaman tertentu yakni 4 meter di dalam air maka cover Box akan terbuka secara otomatis dengan bantuan HRU.
HRU merupakan media penghubung antara cover box dengan deck kapal, atau dengan kata lain alat yang dipasang pada tali pelindung yang merupakan tali penahan terhadap bagian deck kapal.
Proses Cara kerja HRU secara otomatis adalah sebagai berikut:
- Ketika kapal tenggelam maka ketika pada kedalaman 4 meter dari permukaan air maka HRU akan terbuka secara otomatis akibat adanya tekanan dari air laut.
- Di dalam box terdapat pisau kecil (Chisel), maka pisau tersebut akan memotong tali penahan.
- Ketika tali tersebut telah terpotong dan putus maka alat keselamatan ini akan naik dan mengapung di atas permukaan air.
- Penting bahwa, HRU hanya bekerja ketika kapal tenggelam dengan posisi berada dalam kedalaman 4 meter.
2. Peluncuran Manual
Langkah-langkah peluncuran secara manual yaitu:
- Pastikan bahwa salah satu ujung painterlain telah terikat pada titik atau bagian kapal dengan kuat.
- Buka tali pengikat dan penahan dengan hati-hati agar rakit penolong terbebas dari penyangganya.
- Periksa terlebih dahulu keadaan laut dan sisi kapal tempat dimana akan dilakukan peluncuran.
- Dengan 2 atau 3 orang, angkat rakit penolong secara horizontal dan buang ke permukaan air laut.
- Sekali lagi pastikan painter line tetap dalam keadaan terikat pada bagian kapal agar tetap aman ketika keadaan laut berombak.
- Tunggu hingga 20 sampai 30 detik agar rakit penolong mengembang
- Turunkan tangga darurat (Embarkation Ladder)
- Setelah mengembang dengan menggunakan painter line, tarik rakit penolong mendekat ke posisi lambung kapal, jika memungkinkan usahakan tidak jauh dari posisi tangga darurat.
- Turun ke permukaan air laut dengan tangga darurat kemudian naik ke rakit penolong dengan menggunakan tangga karetnya, jika keadaan air laut cukup berombak maka berenanglah mendekati liferaft dan berpegangan dengan menggunakan tali pegangan terlebih dahulu.
- Hindari membawa benda-benda tajam agar tidak merusak keadaan rakit penolong tersebut
- Setelah semua crew lengkap berada dalam rakit penolong potong painter line yang terlepas dari kapal.
3. Peluncuran dengan Davit
Langkah-langkah peluncuran dengan menggunakan davit adalah sebagai berikut:
- Tarik pelukis dan kembangkan rakit penolong tersebut. Lakukan pemeriksaan menyeluruh pada rakit yang digelembungkan.
- Mulai menaiki rakit penolong tersebut tanpa sepatu dan benda tajam lainnya.
- Setelah semua crew di dalam rakit penolong, periksa bagian bawah sudah bersih dan lepas jalur pengaman, jika ada.
- Seseorang di dalam rakit akan melepaskan pengait davit dari rakit saat rakit berada tepat di atas air.
- Orang yang mengoperasikan davit akan menaiki rakit dengan melompat ke laut atau dengan cara yang lain seperti menggunakan tangga darurat jika ada.
- Jika semua crew telah lengkap di dalam rakit penolong maka potong painter line.
Itulah 3 cara dan metode yang digunakan dalam peluncuran liferaft kapal jika terjadi keadaan darurat di atas kapal. Semoga memberikan manfaat bagi setiap pembaca dan pengunjung blog ini, terima kasih dan salam pelaut.
Post a Comment for "3 Cara Peluncuran Liferaft Kapal Sesuai SOLAS"
Sobat pelaut yang ingin bertanya atau berbagi pengalaman silahkan tinggalkan komentar di bawah ini.
Post a Comment