Cara Menghitung CPA dan TCPA pada RADAR Plotting Sheet
CPA dan TCPA merupakan konsep utama dalam menghindari tabrakan di laut untuk menjaga keselamatan kapal dalam pelayaran, penentuan ini dapat diaplikasikan pada RADAR plotting Sheet.
Keselamatan menjadi prioritas utama bagi setiap kapal untuk melindung aset berharga seperti awak kapal, muatan dan kapal itu sendiri.
Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui adanya bahaya tabrakan (Collision) dengan kapal lain adalah dengan memperkirakan CPA dan TCPA pada RADAR ARPA sebagai alat navigasi kapal.
Melalui artikel ini saya akan menjelaskan dengan detail tentang CPA (Closest Point Approach) dan TCPA (Time Closest Point Approach). Serta juga akan menjelaskan tentang cara menghitung dan memperkirakan nilai.
Pengertian CPA
CPA adalah jarak terdekat pada saat kedua kapal saling berpapasan. Artinya jarak antara kapal satu dengan kapal lainnya ketika kedua kapal itu saling melintang.
Setiap perwira harus mampu memahami dengan baik tentang CPA dan TCPA saat melakukan dinas jaga sebagai OOW (Officer On Watch). Hal ini diperlukan untuk menghindari bahaya navigasi seperti tabrakan (Collision). Semakin kecil CPA maka semakin beresiko akan terjadinya tubrukan dan sebaliknya semakin besar nilainya maka kedua kapal semakin aman.
Ketika kedua kapal dalam situasi bersilangan atau berhadapan maka sangat penting untuk melihat nilai CPA agar terhindar dari tabrakan, utamanya ketika kapal sedang melewati alur dan perairan sempit. Apabila nilai sama dengan Nol maka alarm akan berbunyi sebagai peringatan kepada perwira jaga untuk segera mengambil tindakan agar terhindar dari resiko tubrukan.
Pada era digital sekarang ini teknologi semakin berkembang yang cukup mempermuda pekerjaan di kapal. Selain dengan menghitung secara manual nilai CPA juga dapat dilihat secara langsung pada RADAR ARPA yang ada di kapal.
Namun, perhitungan secara manual juga harus dikuasai sebagai bekingan ketika alat navigasi tidak berfungsi. Kira-kira apa yang akan terjadi jika kita sedang berada di alur yang sempit lalu RADAR kapal tiba-tiba mengalami kerusakan.
Tentunya kita akan bingung memperkirakan kapan dan dimana kita akan berpapasan dengan kapal yang sedang menuju ke arah kapal kita. Oleh karena itu Plotting RADAR Sheet harus tersedia di kapal sebagai alat untuk menghitung CPA dan TCPA Kapal secara manual.
Pengertian Time Closest Point Approach (TCPA)
TCPA adalah Waktu yang dibutuhkan untuk berpapasan atau bertemu dengan kapal lain pada titik terdekat jika keduanya tidak merubah haluan. Dengan mengetahui nilai TCPA pada RADAR ARPA kapal atau dengan menggunakan Plotting sheet, maka kita dapat mengambil keputusan kapan akan mengambil tindakan demi keamanan navigasi kapal.
Hal ini sangat penting sebagai pedomana bagi para perwira sebagai navigator di laut. Semakin besar nilai TCPA maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bertemu dengan kapal lain dan sebaliknya, semakin kecilnilainya maka semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk berpapasan.
Setiap perusahaan memiliki regulasi masing-masing tentang berapa nilai minimum CPA dan TCPA yang diperbolehkan berdasarkan SMS perusahaan tersebut. Namun, penting bahwa dalam keadaan yang kritikal, sebagai perwira jaga harus segera mengambil tindakan secepat mungkin guna untuk menghindara kemungkinan bahaya tabrakan di laut.
Pengertian RADAR Plotting Sheet
RADAR plotting sheet adalah kertas yang digunakan untuk menghitung nilai CPA dan TCPA kapal secara manual dengan menggunakan Baringan Kapal target.
Pada RADAR plotting sheet sudah d modifikasi seperti tampilan utama radar dimana terdapat lingkaran dengan range yang beraturan serta dilengkapi dengan besaran derajat. Ini sangat membantu dan memudahkan dalam perhitungan.
RADAR plotting sheet dapat diperoleh ditempat foto copy atau pada toko alat-alat navigasi kapal, tentunya mereka menyediakan kertas ini. Lalu bagaimana cara untuk mnggunakan Radar Plotting Sheet secara manual, berikut penjelasan lengkapnya.
Cara Menghitung CPA dan TCPA
Langkah awal dalam perhitungan adalah dengan membaring kapal target sebanyak dua kali dengan interval waktu. Kedua baringan kapal target harus dicatat besaran baringannya dan waktu pengambilan baringannya.
Agar sobat dapat memahami dengan baik maka saya akan jelaskan dalam bentuk contoh soal berikut ini.
Contoh Perhitungan
Pada saat berlayar haluan sejati kapal anda adalah 340 dengan Speed 15 knots. Pada saat yang sama disebelah kanan anda terdapat sebuah kapal MT. Lanraki yang jaraknya mendekati posisi anda. Tentukan Nilai CPA dan TCPA kapal tersebut. Pada saat anda membaring kapal MT. Lanraki, diperoleh data sebagai berikut:
- Jam 09.10 Baringannya 020 dengan jarak 9 NM
- jam 09.22 baringannya 018 dengan jarak 6 NM
Jawaban dari soal di atas terdapat pada gambar berikut:
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
- Titik pusat lingkaran adalah posisi kapal anda (Titik C), dari titik ini tarik garis sesuai dengan besaran derajat Haluan Sejati kapal yaitu 340.
- Buat titik pada baringan pertama dengan jarak 9 NM dan Baringan 020 derajat (Titik O)
- Buat titik pada baringan kedua dengan jarak 6 NM dan baringan 018 derajat (Titik A)
- Tarik garis lurus yang menghubungkan antara titik O dan Titik A
- Pada titik O buat garis lurus yang sejajar dengan haluan sejati kapal anda
- Hitung Nilai WO dengan rumus WO = Interval baringan/60 menit x Speed Kapal anda. Dalam soal di atas di peroleh:
- WO = interval / 60 x Speed
- WO = 12 menit / 60 menit x 15 knots = 3 NM
- Setelah mendapatkan nilai WO = 3 NM, maka dari titik O ukur sejauh 3 NM ke arah mendekati kapal anda Lalu beri nama Titik W
- Hubungkan titik W dan titik A, kemudian ukur jarak titik A dan titik W. Dalam soal di atas diperoleh Jarak titik A dan Titik W (WA) adalah 4 NM.
- Hitung Speed kapal Target (MT. Lanraki) dengan Rumus: Speed Target = 60 / Interval x WA. Dalam soal di atas diperolah:
- Speed = 60 / interval x WA
- Speed = 60 / 12 x 4 = 20 Knots
- Jadi, Kecepatan Kapal target adalah 20 knots
- Dari perpanjangan garis OA, tarik garis yang tegak lurus terhadap titik C (Titik pusat) lalu beri nama titik N.
- Ukur jarak dari titik C ke Titik N. jarak CN adalah besaran nilai CPA kapal tesebut. Dalam soal ini diperoleh CPA = 1,5 NM.
- Hitung dengan Rumus TCPA = (AN/AO x Interval) + Time Last Bearing, maka diperoleh:
- TCPA = (AN/AO x Interval) + Time last Bearing
- TCPA = (12/6 x 12) + 09.22
- TCPA = 24 + 09.22 = 09.46
Pengertian ASPECT
Aspect adalah sudut antara haluan kapal target dengan kebalikan garis baringan kita terhadap target. Jadi untuk mengetahui nilai Aspectnya kita harus ketahui berapa haluan kapal target. Dari soal diatas kita dapat menghitung berapa haluan kapal target (MT. Lanraki).
Untuk mengetahui haluan kapal target, Pada titik pusat tarik garis yang sejajar dengan garis WA, kemudian lihat besaran derajatnya. Maka diperoleh haluan kapal target adalah 230 derajat.
Sebagaimana kita ketahu bahwa aspect merupakan sudut antara haluan target dengan kebalikan baringan target (Gunakan baringan terakhir).
Rumus:
ASPECT = (Baringan target - 180) – Haluan Kapal Target
Sehingga diperoleh:
Aspect = (018 – 180) – 230
Aspect = (-162 + 360) – 230 (Nilainya Ditambahkan 360 untuk menghilangkan tanda negatifnya)
Aspect = 32 Red
Note:
- Disebut ASPECT RED apabilah posisi kita berada disebelah kiri kapal target pada saat berpapasan.
- Disebut ASPECT HIJAU apabila posisi kita berada disebelah kanan kapal target pada saat berpapasan.
Demikian artikel ini yang saya buat untuk sobat pelaut dan taruna akademi pelayaran semoga memberikan pengetahuan baru dan menjadi referensi dalam belajar, semoga bermafaat dan salam pelaut.
Pertanyaan Umum:
1. Apa yang dilakukan jika nilai CPA sama dengan Nol?
Yang harus dilakukan adalah segera mungkin mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya tabrakan, tindakan yang diambil dengan berdasarkan pada aturan yang terdapat dalam P2TL (COLREG).
Apabila nilainya sama dengan nol, itu artinya kapal akan bertemu pada satu titik yang sama jika kedua kapal tidak merubah haluannya yang berarti kedua kapal akan saling bertabrakan.
2. Cara Melihat CPA dan TCPA pada RADAR?
Caranya adalah dengan mengklik kapal target menggunakan mouse RADAR sehingga muncul detail dari kapal tersebut, dari data tersebut semua data dapat dilihat secara rincih.
3. Berapa batasan nilai minimum CPA yang aman?
Batasan tergantung pada daerah dimana kapal berlayar. Berikut nilai minimum CPA:
- Laut lepas (Open Sea) : 1.0 NM
- Coastal water with little traffic : 0.6 NM
- Coastal water with high traffic and/or congested water : 0.5 NM
4. Berapa nilai minimum TCPA yang aman?
Nilai minimumnya adalah 17 menit, namun penting bahwa waktu tersebut cukup bagi nakhoda untuk mencapai bridge ketika dipanggil oleh perwira jaga. Sehingga tetap ada waktu untuk mengambil tindakan untuk menghindari risiko tubrukan.
5. Bagaimana mengetahui bahwa kapal akan bertemu pada satu titik (Adanya Resiko Tabrakan)?
Cara mengetahuinya adalah dengan melihat nilai CPAnya apabilah bernilai nol maka dipastikan akan bertabrakan. Cara lainnya adalah dengan memperhatikan baringan dan jarak, apabilah baringannya tidak berubah dan jaraknya semakin kecil maka dapat dipastikan bahwa kedua kapal tersebut akan bertemu pada titik yang sama.
Post a Comment for "Cara Menghitung CPA dan TCPA pada RADAR Plotting Sheet"
Sobat pelaut yang ingin bertanya atau berbagi pengalaman silahkan tinggalkan komentar di bawah ini.
Post a Comment