Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fungsi Bow Thruster Kapal, Cara Kerjanya Dan Komponen Penggeraknya

Pernakah kita bertanya-tanya ketika melihat kapal dengan begitu mudah sandar di dermaga tanpa bantuan kapal tunda. Yah, itu karena dilengkapi dengan Bow Thruster, alat bantu ketika kapal manuver. Melalui artikel ini saya akan menjelaskan mengenai alat canggih ini, mulai dari fungsinya, sistemnya, cara kerjanya serta komponen dan cara perawatannya. 

Simak penjelasan berikut untuk mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan tentang pergerakan kapal yang dapat dengan mudah sandar tanpa adanya batuan kapal lain.

fungsi bow thruster kapal
Bow thruster kapal sebagai alat pendorong yang dipasang pada haluan lambung kapal yang berfungsi untuk mempermuda kapal melakukan manuver saat sandar atau meninggalkan pelabuhan.

Pengertian Dan Fungsi Bow Thruster Pada Kapal

Bow thruster adalah alat pendorong kapal yang berbentuk baling-baling yang dipasang pada lambung haluan kapal yang bertujuan untuk membantu kapal melakukan manuver dengan gerakan ke kiri dan ke kanan.

Biasanya juga dipasang di bagian belakang lambung kapal meskipun kebanyakan pada bagian haluan. Memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada baling-baling penggerak utama kapal karena hanya digunakan atau dioperasikan ketika kapal melakukan manuver seperti ketika akan sadar atau meninggalkan dermaga. 

Bow thruster berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat olah gerak kapal yang lebih banyak diperuntukkan bagi kapal lepas pantai (nearcostal), supply, PSV, crewboat dan kapal tunda, atau kapal yang sedang memasuki atau meninggalkan pelabuhan dalam keadaan cuaca yang buruk. 

Dirancang secara khusus untuk kapal yang lebih sering melakukan olah gerak seperti kapal supply, kapal tug boat, crew boat. Namun beberapa kapal yang berukuran besar juga yang dilengkapi dengan alat ini seperti SPOB (Self Propeller Oil Barge) dan beberapa jenis lainnya.

Dengan adanya bow truster akan sangat membantu kapal tug boat ketika melakukan manuver sebagai assist kapal besar untuk sandar di pelabuhan. Hal tersebut akan menghemat waktu serta biaya dalam pengoperasian di pelabuhan. 

Untuk saat ini, beberapa kapal dilengkapi bow thruster di bagian haluan dan buritan sehingga dapat melakukan manuver tanpa bantuan kapal tug boat, kecuali jika pihak pelabuhan mewajibkan setiap kapal menggunakan kapal tunda untuk memasuki dan meninggalkan dermaga.

Cara Pemasangan

Untuk kapal dipasang pada bagian depan dan bagian belakang, yang dipasang di bagian depan disebut bow Thruster sedangkan yang dipasang di bagian lambung belakang disebut stern Thruster. 

Jumlah pemasangan tergantung pada panjang dan besar kecilnya kapasitas kapal tersebut. Selain itu juga dipengaruhi oleh jenis pekerjaannya seperti Supply Boat, PSV, dan sebagainya. Meski tidak semuanya namun beberapa jenis ini dilengkapi dengan BT dan Stern Thruster.

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pemasangan BT adalah sebagai berikut: 

  1. Kompartemen pendorong harus mudah diakses oleh awak kapal
  2. Harus ditempatkan di tempat yang aman dan memiliki ventilasiyang baik. Alat ini dilengkapi dengan motor listrik sebagai tenaga pendorongnya di mana dapat menghasilkan panas sehingga dibutuhkan ventilasi untuk sirkulasi udara.
  3. Sistem pengoperasiannya harus dilengkapi dengan alarm keamanan yang berada di ruang mesin (Engine Control Room) dan anjungan
  4. Ruangan pengoperasiannya tidak boleh digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar.
  5. Grid Bars boleh di pasang pada kedua sisi Tunnel, tetapi banyaknya jumlah plat harus mempertimbangkan performa putaran baling-baling.
  6. Tempat di mana baling-baling dipasang (tunnel) harus tegak lurus terhadap sumbu kapal dan baling-baling tidak boleh menonjol keluar dari ruang pemasangannya.
  7. Posisi tunnel harus didesain secara aman agar tidak mengganggu aliran air di bawah lambung kapal.
  8. Ruang motor dan ruang penggerak harus memiliki pencahayaan yang memadai serta harus dilengkapi dengan minimal satu lampu emergency.
  9. Pastikan bahan yang digunakan untuk desain Tunnel tidak merusak peralatan yang ada di atas kapal seperti steering atau daun kemudi kapal.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dan harus dipahami oleh semua kontraktor sebelum melakukan pemasangan BT.

Sistem Kerja Dan Konstruksi BT

Alat ini dipasang di haluan atau terkadang juga di belakang, diletakkan secara teknik pada sebuah ruang yang berbentuk seperti terowongan yang menembus Sisi lambung kapal dari sisi kiri sampai sisi kakan. Sebagaimana yang dijelaskan pada paragrap sebelumnya bahwa ada kapal yang hanya dipasang di bagian depan dan ada juga yang dipasang di bagian belakang.

Bow Thruster akan mengambil daya isapan dari satu sisi dan membuangbya ke sisi lain sehingga ini akan menggerakkan kapal ke arah yang berlawanan atau dapat dioperasikan dalam dua arah yaitu kiri ke kanan dan kanan ke kiri.

BT harus dipasang di bawah garis air dan harus diperiksa secara berkala untuk memastikan keamanan sistemnya berjalan secara efektif. Jenis baling-baling ini dapat digerakkan secara elektrik, hidrolik dan diesel. Namun umumnya, alat ini menggunakan sistem elektrik karena sistem hidrolik sering Rentan pada masalah kebocoran.

BT yang digunakan biasanya jenis CPP yaitu propeller yang dapat digerakkan untuk mengubah arah dorongan. BOSS yang membawa bilah dilengkapi dengan poros yang dapat dioperasikan dengan oli hidrolik. 

Ketika perintah atau sinyal untuk mengubah pitch diberikan maka hidrolik akan mengoperasikan poros internal untuk mengubah sudut bilah pendorong dan poros motor menggerakkan poros pendorong melalui roda gigi.

Beberapa komponen penting yang terdapat pada konstruksi Bow thruster yaitu: 

  • Zinc anodes sebagai anti karat
  • Grid atau saringan yang berada pada kedua Sisi terowongan yang juga berfungsi mencegah benda benda besar masuk ke tunnel yang dapat berubah bilah. 
  • Poros baling-baling (Shaft)
  • motor listrik 
  • Kopling yang bersifat fleksibel 
  • Casing motor (Cover)
  • Penghubung flange dan shaft 
  • Bantalan (bearings)

Cara Pengoperasian yang Aman dan Efektif

Demi kefektifan terhadap fungsinya maka setia alat mesin harus dioperasikan dengan benar yang sesuai denga standar pengoperasianya. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengoperasikan BT yaitu sebagai Berikut:

  1. Motor harus dihidupkan terlebih dahulu sebelum saluran hidrolik dibuka 
  2. Jangan mengoperasikan sistem melebihi batas beban yang telah ditetapkan, ini dapat mengakibatkan kerusakan 
  3. Naikkan tekanan secara perlahan dan bertahap, hindari menaikkan tekanan secara langsung ke maksimum.
  4. Hanya boleh dioperasikan jika BT berada atau terendam di dalam air.
  5. Sebelum mengoperasikan pastikan propeller bebas dan aman, tidak ada penyelam,perahu-perahu, kapal ikan yang berada di dekat area BT
  6. Jika pengoperasian terdiri dari beberapa panel pastikan untuk mengoperasikannya hanya dari satu panel pada waktu yang bersamaan.

Perawatan dan Pemeriksaan

Agar terus bekerja dengan baik dan beroperasi secara aman maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan secara berkala dan perawatan bila diperlukan, untuk menghindari kerusakan yang mungkin akan mempengaruhi kinerjanya.

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan dalam melakukan perawatan seperti melakukan pemeriksaan terhadap instalasi, bantalan motor dan semua connectornya harus diperiksa secara berkala. Jika diperlukan sampel harus diambil kemudian di lakukan penelitian di laboratorium untuk memastikan ada tidaknya kandungan air.

Kekuatan dan ketebalan konstruksi harus dicek dari tahun ke tahun untuk memastikan kekuatannya. Selain itu beberapa komponennya juga harus diperiksa kebocoran kopling, pemeriksaan sambungan kabel dan segala jenis perawatan harus dilakukan berdasarkan standar pengoperasian perusahaan atau owner kapal.

Ada beberapa perawatan hanya dapat dilakukan jika kapal berada di atas galangan (Dry Dock) diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Pemeriksaan bilah propeller seperti perbaikan kotak distribusi oli 
  • Pemeriksaan dan perbaikan HUB 
  • Mengganti piringan bearing 
  • Mengganti cincin O rings.

Kelebihan Dan Kekurangan

Kelebihan kapal yang menggunakan Bow thruster adalah sebagai berikut 

  1. Kemampuan melakukan olah gerak lebih cepat dan lebih aman 
  2. Meningkatkan keamanan dan keselamatan ketika kapal berlabuh di dermaga dengan keadaan cuaca yang tidak baik. 
  3. Menghemat pengeluaran karena kapal dengan cepat dan mudah masuk dan keluar dari pelabuhan.

Namun, ada beberapa kelemahan dan kerugian yang ditimbulkan seperti membutuhkan banyak biaya dalam melakukan perawatan dan perbaikan, karena biaya yang diperlukan cukup mahal. 

Selain itu, diperlukan motor dengan tenaga yang besar seperti generator sehingga juga memakan bahan bakar yang lebih banyak. Gaya dorong yang dihasilkan motor untuk menggerakkan kapal biasanya dipengaruhi oleh konstruksi dan ukuran kapal dan beban kapal, juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan kondisi air laut di mana kapal itu beroperasi.

Disclaimer: penting penulis tegaskan bahwa informasi yang tertulis dan terkandung dalam situs web ini hanyalah informasi umum yang diperoleh penulis berdasarkan pengalamannya sendiri sehingga tidak ada jaminan apapun tentang keabsahan dan keakuratan. Artikel ini hanya bersifat sebagai opini berdasarkan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan dan pengalaman dunia kerja dalam bidang perkapalan dan pelayaran. Terima kasih dam salam pelaut.

Yakob Taruklangi
Yakob Taruklangi Hi, I am Yakob Taruklangi, I am seafarer working onboard tanker ship as Deck Officer. I have been working since 2019. My hobby is writing and sharing experience with other specially for marine industry, shipping and life at sea.

Post a Comment for "Fungsi Bow Thruster Kapal, Cara Kerjanya Dan Komponen Penggeraknya"