Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Tentang Voyage Data Recorder (VDR) Di Kapal Yang Mirip Black Box Pesawat

Karyapelaut.com - Salah satu alat navigasi kapal yang sangat penting adalah voyage data recorder (VDR) yang mirip dengan black box pada pesawat terbang. Didesain untuk merekam berbagai data penting selama pelayaran yang dapat membantu dalam melakukan investigasi jika terjadi suatu kecelakaan (insiden).

vdr kapal voyage data recorder
Remote panel VDR (Voyage Data Recorder) jenis furuno yang ada di atas kapal MT. ES Aspire

Pengertian VDR

VDR adalah alat navigasi kapal yang berfungsi untuk merekam suara yang terdengar di dalam anjungan dan semua sistem navigasi yang terhubung dengannya dan hasil rekaman tersebut tersimpan dalam suatu sistem yang dapat diakses kapanpun kita perlukan.

Telah diakui dan terbukti bahwa sangat memberikan peran dalam melakukan investigasi suatu insiden maritim karena menjadi alat bantu penyelidikan dalam mencari penyebab serta memberikan petunjuk dalam kasus keselamatan maritim. 

Hasil investigasi yang didapat dari pada alat ini dapat dimanfaatkan sebagai suatu sistem untuk meningkatkan pelatihan terhadap awak kapal, serta memantau kinerja operasional suatu perusahaan pelayaran sehingga cukup mudah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan prosedur keselamatan di laut

Fungsi Dan Pentingnya VDR  Di Kapal 

Fungsi utama VDR adalah sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyimpan data dari berbagai sistem yang ada di atas kapal serta merekam suara dan menyimpannya dalam suatu perangkat yang dapat diambil dalam bentuk file. 

Data yang direkam seperti percakapan officer, komunikasi radio, data-data dari alat navigasi seperti kecepatan kapal, status mesin, posisi ataupun alarm yang berbunyi. 

Dengan adanya data seperti ini maka penyelidikan untuk mengakses informasi yang diperlukan untuk mencari tahu penyebab terjadinya suatu kecelakaan cukup mudah tidur. Sehingga pengawas atau perusahaan dapat mengambil langkah-langkah kedepannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan  atau insiden yang sama.

Penggunaan alat seperti ini menjadi suatu kebutuhan dalam dunia pelayaran karena memberikan data yang akurat dan dapat diandalkan dalam situasi darurat. Dengan adanya peraturan yang cukup tegas terhadap perkembangan teknologi maka ini akan menjadi komponen penting dalam keselamatan maritim untuk meningkatkan sumber daya industri pelayaran.

Bagian dan Komponen VDR 

Alat ini terdiri atas beberapa bagian penting yaitu sebagai berikut 

1. Main Unit (Unit Utama)

Komponen yang berisi perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengumpulkan semua data yang telah tersimpan. Unit utama diletakkan di atas kapal di tempat yang aman dan mudah dijangkau.

Komponen ini harus dilindungi dari berbagai benturan dan sebaik mungkin terhidarkan dari tumpahan cairan yang dapat merusak dan penyebab terjadinya korosi. 

Sekalipun bagian ini memang dirancang untuk tahan dari berbagai macam kondisi seperti benturan, tumpahan benda cair dan lain-lain sebagai. 

Data yang telah direkam dapat diakses dengan mengambil memori yang terletak di dalamnya untuk kemudian diperiksa dan diambil data yang diperlukan. 

2. Mikrofon

Mikrofon harus dipasang di atas anjungan untuk merekam semua suara yang terdengar. Beberapa kapal juga dilengkapi di ruang mesin untuk merekam semua percakapan dan suara yang terdengar di engine control room. 

Setiap suara yang terdengar dari luar akan ditangkap oleh mikrofon kemudian diolah menjadi data yang kemudian disimpan dalam unit utama dengan rentang waktu yang cukup lama. 

3. Sensor

Sensor berfungsi untuk menghubungkan VDR dengan alat navigasi kapal dan mesin untuk merekam berbagai parameter operasional. Dengan adanya sensor maka semua alat navigasi yang ada di kapal seperti Radar, Ecdis, Echo sounder, GPS, Radio komunikasi dan lain-lain. 

Dengan demikian semua data dan pengaturan yang terdapat pada alat navigasi dapat dengan mudah diketahui pada saat melakukan investigasi atas terjadinya suatu kejadian untuk mencari apa penyebabnya. 

4. Power Supply

Terdapat power supply sebagai sumber arus cadangan yang berfungsi untuk memastikan setiap komponen dapat beroperasi dengan baik untuk tetap merekam meskipun terjadi blackout di atas kapal. 

Power supply atau sumber daya cadangan ini dibuat untuk menyediakan daya selama beberapa jam untuk mencegah sistem utama menjadi mati. 

5. Control Panel ( Display Monitor)

Control panel sebagai tempat untuk mengontrol dan memonitor status operasi serta melakukan beberapa pengaturan yang diperlukan oleh Mualim 2 di atas kapal. 

Melalui control panel inilah perwira dapat melihat data yang sedang direkam sehingga dapat memastikan bahwa alat tersebut dalam kondisi normal dan bekerja dengan baik. 

6. Penyimpanan Cadangan (Backup Storage)

Dengan adanya backup storage atau penyimpanan cadangan, dapat dipastikan bahwa semua data tidak akan hilang sekalipun unit utama rusak. Jenis komponen ini berada di lokasi berbeda dari unit utama untuk mengurangi resiko kehilangan data secara permanen. 

7. Antena 

Komponen yang berfungsi untuk mengambil data posisi dan kecepatan kapal dengan sebenarnya yang sesuai dengan waktu. Hal ini memberi bukti bahwa data yang ada benar-benar direkam pada waktu yang benar dan posisi yang benar, untuk menghindari adanya pemalsuan data oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Sistem Kerja VDR

Sistem kerja alat ini dibagi dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut. 

  1. Pengumpulan data. Sensor dan perangkat akan menerima data dari berbagai alat navigasi yang terhubung dengannya melalui microphone yang terpasang di atas bridge atau di ruang mesin yang kemudian akan merekam segala percakapan dan suara yang dapat dijangkau oleh mikrofon tersebut. 
  2. Semua data yang diterima dan dikumpulkan oleh unit utama akan diproses dan mensinkronkan semua data dari berbagai sumber dan menyimpannya dalam format yang dapat diambil sebagai alat menganalisis suatu kejadian. 
  3. Data tersebut yang dikumpulkan akan tersimpan di dalam unit penyimpanan di mana alat ini didesain untuk tahan terhadap kondisi yang ekstrim seperti benturan panas api dan air. Media penyimpanan tersebut biasanya menggunakan teknologi solid state yang tahan lama. 
  4. Terdapat juga mekanisme penyimpanan data cadangan yang berfungsi untuk memastikan bahwa setiap data tidak akan hilang meskipun terjadi kerusakan pada sistem utamanya. 
  5. Alat ini beroperasi secara terus-menerus untuk mencatat data sesuai dengan waktu real Time tanpa ada jedah, kecuali alat ini sengaja dimatikan. Namun menonaktifkan alat ini harus dengan alasan yang tepat dan harus ditulis dalam logbook. 
  6. Menggunakan sistem loop recording yang artinya bahwa setiap data yang sudah lama akan dihapus secara otomatis dan digantikan dengan data yang baru setelah periode tertentu. Biasanya periode tersimpannya data adalah 40 jam terakhir tergantung daripada kapasitas penyimpanan.

Apabila terjadi insiden atau kecelakaan maka data dapat diunduh oleh penyelidik yang bertugas dengan menggunakan perangkat lunak khusus. Pengambilan data tersebut biasanya dilakukan dengan cara menghubungkan unit ke komputer melalui kabel data atau alat lainnya. 

Untuk melindungi data dari akses yang tidak sah dan tidak benar maka alat ini menggunakan sistem yang disebut metode enkripsi. Teknologi ini memastikan bahwa data yang terekam tidak dapat diubah atau dihapus tanpa meninggalkan jejak sehingga keabsahannya benar-benar terjaga dan terpercaya.

Syarat Kapal yang Wajib Dilengkapi VDR dan SVDR

Berdasarkan SOLAS Edisi 2018 pada Bab V, Regulation 20 tentang Voyage Data Recorder, menjelaskan bahwa:

Kapal yang melakukan pelayaran internasional harus tunduk pada ketentuan peraturan dan harus dilengkapi dengan Voyage Data Recorder (VDR) yaitu:

  1. Kapal penumpang yang dibangun pada atau setelah 1 Juli 2002.
  2. Kapal penumpang ro-ro yang dibangun sebelum 1 Juli 2002 paling lambat pada survei pertama pada atau setelah 1 Juli 2002.
  3. Kapal penumpang selain penumpang ro-ro yang dibangun sebelum 1 Juli 2002 paling lambat pada 1 Januari 2004.
  4. kapal selain kapal penumpang, dengan GT 3.000 atau lebih besar yang dibangun pada atau setelah 1 Juli 2002.

Sedangkan kapal yang melakukan pelayaran internasional harus juga dilengkapi dengan SVDR (Simplified voyage data recorder) yaitu:

  1. Kapal kargo dengan GT 20.000 atau lebih, yang dibangun sebelum 1 Juli 2002.
  2. Kapal kargo dengan GT 3.000 atau lebih, tetapi kurang dari 20.000 yang dibangun sebelum 1 Juli 2002.
  3. Administrasi dapat membebaskan kapal kargo dari penerapan persyaratan pada no. 1 dan no. 2 ketika kapal tersebut akan dihapuskan dari layanan secara permanen dalam waktu dua tahun setelah tanggal penerapan yang ditentukan.

Penting untuk dipahami, SOLAS juga menjelaskan bahwa administrasi dapat membebaskan kapal, selain kapal penumpang ro-ro, yang dibangun sebelum 1 Juli 2002 jika dapat dibuktikan bahwa menghubungkan VDR dengan peralatan yang ada di kapal tidak dapat dilakukan karena alasan teknis dan keamanan.

Sejarah Penggunaan VDR Dalam Dunia Pelayaran 

Penggunaan alat ini mulai disorot dengan serius setelah terjadi beberapa kecelakaan maritim yang besar.  Adanya keinginan untuk menciptakan alat yang mampu merekam data penting selama pelayaran. 

Salah satu insiden yang mendorong pengembangan alat ini adalah tenggelamnya kapal penumpang Estonia pada tahun 1994, di mana saat itu menewaskan 852 orang. 

Kejadian tersebut mendorong International Maritime Organization (IMO) untuk mengkaji dan mencari untuk menciptakan alat yang dapat merekam setiap kejadian yang terjadi di atas anjungan. 

Pada tahun 2000 IMO melalui SOLAS mulai mengadopsi perubahan di mana setiap kapal penumpang diwajibkan memiliki voyage data recorder dan bukan hanya kapal penumpang tetapi juga kapal kargo lainnya. 

Amandemen tersebut mulai berlaku pada tahun 2002 dengan ketentuan bahwa semua kapal yang baru dibangun pada tahun 2002 atau setelahnya harus memiliki alat perekam tersebut.

Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh IMO sebagai standar internasional bahwa alat tersebut harus memenuhi standar kinerja yang telah ditentukan dan memiliki spesifikasi teknis dan kemampuan untuk bertahan dalam semua kondisi yang buruk sehingga sekalipun kapal dalam keadaan rusak, alat ini tetap dapat digunakan untuk mengambil data rekaman.

Untuk kapal yang dibangun di bawah tahun 2002 pada saat itu IMO mengizinkan untuk menggunakan jenis SVDR. Jenis ini dapat mencatat data lebih sedikit tetapi tetap memberikan informasi yang dibutuhkan untuk suatu investigasi. 

Seiring berjalannya waktu teknologi semakin berkembang, terciptalah perangkat yang jauh lebih canggih yang memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar, kemampuan rekaman yang lebih detail dan terdapat fitur tambahan seperti penyimpanan dan kemampuan pengunduhan yang lebih cepat. 

Pada zaman sekarang ada beberapa Negara yang bergerak dalam bidang industri pelayaran telah memperluas penggunaan alat ini, dengan ketentuan setiap kapal wajib dilengkapi alat perekam ini, seperti kapal nelayan, kapal tunda dan kapal penyeberangan dengan alasan untuk meningkatkan keselamatan di laut.

Yakob Taruklangi
Yakob Taruklangi Hi, I am Yakob Taruklangi, I am seafarer working onboard tanker ship as Deck Officer. I have been working since 2019. My hobby is writing and sharing experience with other specially for marine industry, shipping and life at sea.

Post a Comment for " Penjelasan Tentang Voyage Data Recorder (VDR) Di Kapal Yang Mirip Black Box Pesawat"